Melalui internet tidak sengaja mendapati tayangan video yang memantik rasa ingin tahu. Dalam video dengan durasi pendek itu terlihat seseorang membuka sebuah pintu yang tingginya berkali-kali lipat. Siapa pun yang melihatnya akan menyimpulkan manusia itu terlihat sangat kecil sekali.
Dan itu bukanlah video editan layaknya sebuah film produksi Holywood. Melainkan cerita nyata sebuah bangunan tinggi yang dibangun sejak tahun 1160 dan hampir rampung tahun 1260 M.
Sebagaimana pemeriksaan yang saya lakukan melalui wikipedia. Bangunan tersebut dikenal dengan nama Katedral Notre-Dame. Dan nama katedral sendiri merupakan bangunan keagamaan untuk peribadatan orang-orang Katolik.
Perhatian saya selanjutnya tertuju pada sebuah tulisan tentang katedral lainnya. Yakni sebuah bangunan tinggi yang dibangun sejak abad pertengahan. Bangunan tersebut dikenal dengan nama Katedral Strasbourg. Bangunan ini dimulai pada 1015 tetapi menaranya baru diselesaikan pada 1439 M.
Mengapa saya mengutip tulisan di atas? Ini karena melihat patung di sisi kanan pintu tengah portal barat katedral Strasbourg seperti saya nukilkan di bawah ini.
Perlu diketahui, penyematan gambar patung di atas bukan berarti persetujuan atas pembuatan patung-patung. Melainkan ingin menunjukan sebuah bukti yang mungkin tidak banyak diketahui orang. Seperti misalnya; bagaimana orang-orang Nashrani sendiri menggambarkan tokoh-tokoh agama mereka.
Lihatlah gambaran patung-patung di atas dan bandingkan dengan apa yang terlihat sekarang.
Selain itu, patung-patung yang terlihat di atas mengingatkan saya akan sebuah tulisan pada sebuah majalah. Tulisan ini tentang Nabi Danial yang sudah selayaknya umat Islam juga harus mengetahuinya. Iya, meskipun patung-patung di atas tidak bercerita tentang Nabi Danial. Akan tetapi, ketika melihat tampilan tokoh-tokoh agama orang-orang Nashrani di atas saya merasa terpantik.
Apalagi jika melihat sebagian kaum muslimin justru berusaha mengikuti jejak orang-orang Nashrani sekarang. Seperti misalnya berlebih-lebihan dalam mengagungkan kedudukan orang sholeh yang meninggal, lebih suka memakmurkan kuburan-kuburan daripada masjid, bernyanyi-nyanyi dalam ibadah yang lumrah dikenal dengan puji-pujian, mencela ajaran Nabi; jenggot salah satunya dan lain-lain.
Jadi seperti apakah kisah Nabi Danial yang saya ketengahkan ke ruang pembaca sekalian? Berikut ini sebuah artikel yang ditulis oleh Ustadz Abu Nasim Mukhtar melalui Majalah Qudwah, selamat menyimak:
Danial Nabi Yang Layak Dikenal
Anda pasti ingat dan hafal rukun iman bukan? Hanya saja, rukun iman yang enam itu tidak sekedar untuk diingat dan dihafalkan saja. Tiap-tiap rukun harus dimengerti tentang makna, hakikat, konsekuensi, dan buah manfaat darinya.Salah satu konsekuensi dari beriman kepada nabi dan rasul adalah mencintai mereka secara global maupun terperinci. Sebab, nabi dan rasul yang tidak disebutkan namanya di dalam Al Qur’an maupun hadits shahih. Hanya sebagian kecil saja dari mereka yang kita kenal namanya.
Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Para rasul jumlahnya 315 orang.” (Hadits Abu Umamah radhiallahu anhu, dishahihkan Al Albani rahimahullah dalam As Shahihah 6/358)
Jumlah para nabi lebih banyak lagi. Dalam beberapa riwayat disebutkan, bahwa jumlah mereka mencapai ribuan. Wallahu a’lam.
Pernah mendengar seorang nabi bernama Daniyal? Sebagai seorang nabi dari Bani Israil, beliau dikenal di dalam ajaran Yahudi dan Nasrani. Hidup di rentang waktu antara masa nabi Musa dan masa nabi Isa. Oleh para pengikut gereja, Daniyal sering dibuatkan atribut sebagai seseorang yang berada di dalam gua dengan singa-singa ada di dekatnya.
Al Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan sebuah riwayat di dalam Qashashul Anbiya’ tentang hal ini. Saat itu, Raja Bukhtanassar menjatuhkan perintah agar dua ekor singa ditangkap dan dimasukkan ke dalam sebuah lubang besar. Kemudian Daniyal dimasukkan juga ke dalam lubang tersebut. Namun, kedua ekor singa tersebut sama sekali tidak mengganggunya. Wallahu a’lam.
KUBURAN DANIYAL?
Menurut sejarah Islam, dimanakah Daniyal dimakamkan?
JASAD DANIYAL DI BENTENG TUSTAR
Kisah menakjubkan! Kisah yang bertutur tentang kekuasaan dan qudrah Allah Jalla wa ‘Ala.Tahun 17 Hijriyah. Empat tahun sudah umat Islam ditinggalkan oleh Nabi tercinta, Muhamamd bin Abdillah shalallahu alaihi wa sallam. Kepemimpinan dan kekhilafahan berada di tangan shahabat mulia, khalifah rasyid Umar bin Al Khaththab.
Pada masanya, keadilan menjadi nafas kehidupan umat Islam. Harta dan kekayaan melimpah. Banyak orang yang kemudian memeluk ajaran Islam. Pasukan dan tentara-tentara Allah memenuhi penjuru dunia sambil membawa kedamaian. Negeri demi negeri, diikuti dengan wilayah-wilayah luas telah ditaklukan. Benarlah berita-berita kenabian yang disabdakan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tentang kemenangan di zaman mendatang.
Tahun 17 Hijriyah. Pasukan Islam berhasil menaklukan negeri Tustar. Tustar adalah kota indah nan megah di daratan Persia. Benteng Tustar terkenal dengan kekokohannya. Terletak di atas pegunungan dekat sungai Dujal yang besar. Di atasnya dibangun sebuah bendungan besar pada masa Raja Sabur. Air bendungan dialirkan dari atas gunung melewati terowongan-terowongan bawah tanah. Begitu kokohnya benteng Tustar, sampai-sampai sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa Benteng Tustar adalah benteng dengan tembok terbesar pertama yang pernah dibangun di atas muka bumi.
Benteng Tustar dikelilingi oleh parit-parit yang dalam dan lebar. Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa Benteng Tustar dikepung oleh kaum muslimin kurang lebih selama setahun setengah. Cukup lama dan sulit memang untuk menaklukan Benteng Tustar.
Keajaiban pun muncul. Benar-benar pertolognan Allah dari langit! Setelah beberapa pahlawan besar Islam berguguran semisal Al Bara’ bin Malik, muncul seseorang dari dalam Benteng Tustar menawarkan sebuah perjanjian. Ia akan memberikan keterangan dan rute untuk masuk ke dalam Benteng melalui terowongan dan lorong-lorong air. Namun, sebagai imbalannya ia meminta jaminan keselamatan untuk dirinya dan keluarganya.
Dan pasukan Islam pun bergerak cepat. Senyap namun teratur. Sekelompok pasukan pilihan dibawah komando Majza’ah bin Tsaur berhasil melewati lorong-lorong air yang penuh liku dan aral. Hingga mereka berhasil membuat serangan dadakan dari dalam benteng.
Benteng Tustar pun jatuh ke pangkuan kaum muslimin. Hurmuzan, panglima tertinggi pasukan Persia dapat ditawan. Alhamdulillah.
MAKAM DANIYAL MENURUT SEJARAH ISLAM
Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan dalam Al Bidayah Wan Nihayah (60), Abul Aliyah bercerita, “Pada saat menaklukan daerah Tustar, kami mendapatkan sebuah ranjang tidur di rumah Al Hurmudzan. Di atas ranjang tersebut ada sesosok jenazah. Di samping kepalanya terdapat sebuah kitab. Lalu kami mengambil kitab tersebut, kemudian menyampaikannya kepada Umar bin Al Khaththab.Selanjutnya, Umar memanggil Ka’ab dan memintanya untuk mentranskrip dalam bahasa Arab.
“Akulah orang Arab pertama yang membacanya. Aku baca seperti halnya aku membaca Al Qur’an.” Ujar Abul Aliyah.
Ada yang bertanya kepada Abul Aliyah, “Apa yang disebutkan dalam kitab tersebut?”
“Perjalanan hidup kalian, perkara dan kesalahan berbicara kalian, serta hal-hal yang akan terjadi.” Abul Aliyah menerangkan.
Lalu, berdasarkan saran dan masukan para shahabat nabi, jasad nabi Daniyal harus dimakamkan di sebuah kuburan yang tersembunyi. Tidak boleh seorang pun mengetahui di manakah letak makam beliau.
Pada siang harinya sejumlah orang yang dipercaya menggali 13 lubang pada tempat yang berbeda. Saat tiba malam hari, mereka mengubur jenazah tersebut dengan meratakan ketigabelas lubang yang digali agar tidak diketahui oleh semua orang. Itu semua dilakukan karena dikhawatirkan akan dibongkar orang.
Menurut riwayat ini; dahulu kala, apabila langit tidak menurunkan hujannya, mereka mengeluarkan jenazah nabi Daniyal dengan ranjang tidurnya. Lalu hujan pun turun untuk mereka.
Walaupun telah berumur ratusan tahun, jasad nabi Daniyal tidak mengalami perubahan atau kerusakan kecuali beberapa helai rambut belakangnya.
Sesungguhnya jasad para nabi tidak dihancurkan bumi, juga tidak dimakan binatang buas.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda di dalam hadits Aus bin Aus radhiallahu anhu:
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla mengharamkan bumi untuk menghancurkan jasad para nabi.” Dishahihkan Al Albani di dalam Ash Shahihah 4/32.
Kisah di atas, tentang ditemukannya jasad Daniyal di Benteng Tustar lalu dimakamkan di tempat yang tersembunyi, dishahihkan oleh Al Hafidzh Ibnu Katsir.
MAKAM DANIYAL DAN MAKAM PARA WALI?
Perhatikanlah bimbingan para shahabat. Pada saat mereka menemukan jasad tersebut, mereka tidak lantas menjadikan tempat tersebut sebagai tempat ziarah. Mereka tidak membuatkan bangunan di atasnya, juga tidak membenarkan perbuatan orang-orang Persia yang menggunakan jasad tersebut untuk memohon hujan.Yang mereka lakukan justru menutup cerita. Menghilangkan kuburnya dan memutus urat nadi fitnah. Andai saja cara berfikir orang Yahudi yang ditempuh, tentu mereka akan segera mengagungkan tempat tersebut, menjadikannya sebagai tempat beribadah, dan menetapkan acara tahunan untuk berziarah. Berbeda halnya dengan keadaan sekitar kita bukan?
Saudaraku pembaca, marilah kita ambil sebuah contoh. Makam Syiah Kuala (Abdurrauf Singkel atau Abdurrauf Fansuri) yang terletak di daerah Nanggroe Aceh Daarussalam. Setelah rusak terkena bencana tsunami beberapa waktu yang lalu, kini makam itu kembali dipugar. Lebih indah dan bertambah mewah. Semua dilakukan dengan menelan biaya besar.
Manakah yang lebih baik dan lebih tinggi derajatnya? Seorang nabi bernama Daniyal ataukah seseorang yang dikenal sebagai Syiah Kuala? Siapakah yang lebih cinta dan memahami tentang ajaran Islam? Para shahabat yang masih hidup ketika jasad nabi Daniyal ditemukan, ataukah pihak-pihak yang memperjuangkan agar Syiah Kuala dibangunkan makamnya? Mengapa penglihatan, pendengaran dan hati mereka tidak dipergunakan untuk tunduk pada bimbingan generasi terbaik umat ini?!!!
Padahal masih banyak dan tidak terbilang jumlahnya, situs-situs bersejarah yang dipugar dan dilestarikan. Entah itu berupa makam raja-raja, makam kesultanan, makam wali, atau tempat-tempat pemujaan kepada selain Allah. Kami berlepas diri dari perbuatan semacam itu, ya Allah.
DANIYAL, SANG NABI
Pembaca, hanya Allah saja yang mengetahui secara tepat, berapakah jumlah para nabi yang pernah diutus untuk umat manusia di atas muka bumi.Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِن بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.
وَرُسُلاً قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلاً لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللّهُ مُوسَى تَكْلِيماً
”Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An Nisa: 163-164)
Dari sekian banyak nabi yang dapat kita ketahui adalah Daniyal. Semoga keselamatan untuk Daniyal alaihissalam sang Nabi. Wallahul muwaffiq.